MateriKhutbah Jumat tentang sedekah terbaru PDF NU ini ditulis oleh Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Teks khutbah jumat singkat terbaru format PDF ini bisa Anda download pada menu yang tersedia di akhir teks khutbah. Download menu warna hijau kemudian print kertas dengan ukuran A4.
10JUDUL KHUTBAH JUMAT TERBAIK Bantu share, semoga menjadi amal kebaikan kita Cara Download PDF Bukan judul yg diinginkan, kemudian klik menu Download PDF di akhir teks (halaman terakhir). Print
NaskahKhutbah Jumat Masjid Jami' Al-Adha Pesantren Darush Sholihin, Jum'at Kliwon, 8 Syaban 1438 H (5 Mei 2017) Silakan download Naskah Khutbah Jumat di sini dalam bentuk PDF: Khutbah Jumat: Tujuh Golongan yang Mendapatkan Naungan Allah pada Hari Kiamat — @ DS Panggang, Jumat waktu Dhuha, 8 Sya'ban 1438 H. Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
KaumMuslimin rahimakumullah, Dalam kesempatan khutbah pada siang hari ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema: "Harta Terpuji dan Harta Tercela". Hadirin, Dalam perbendaharaan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, harta benda dicela sekaligus dipuji. Ini menunjukkan bahwa harta ada yang tercela dan ada yang terpuji.
PerkaraYang Sulit. Menjadi muslim memang tidak hanya sekadar pengakuan, karenanya sebagai muslim setiap kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk membuktikannya. Ketika kita akan membuktikan keislaman kita dalam sikap dan tingkah laku kita sehari-hari, maka akan kita hadapi banyak kendala atau kesulitan-kesulitan, baik dari dalam diri kita
Khutbah Jumat Tentang Sedekah. Khazanah Kandungan Surat At Taubah Ayat 103 Tentang Zakat atau Sedekah Membersihkan Diri dari Dosa serta Hak Orang Lain Kamis, 21 Juli 2022 | 15:01 WIB. Keutamaan Sedekah Hari Jumat, Berikut Penjelasan Dari Hadist Rabu, 15 Juni 2022 | 10:45 WIB.
Artinya: "Tiga orang yang do'anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do'a orang yang dizholimi." (HR. At Tirmidzi no. 3598. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan). Baca Juga: Khutbah Jumat - Bersabar Atas Cobaan Tanda Muslim Sejati. Selain itu bulan ramadhan kita manfaatkan untuk berbuat
Sedekahyang dilakukan saat khutbah jum'at tidak membatalkan shalat jum'at. Sedekah pada hari jum'at sangat dianjurkan tapi dilaksanakan saat khutbah jum'at tidak boleh jatuh kepada kemakruhan, sedekah pada saat khutbah bukan termasuk perkara baru tapi bukan adab ketiak mendengarkan khutbah. Kata kunci: sedekah , khutbah, jum'at. x
Уνօтሽ арቼ хеչታሢ ጲφ ዷискኑ ωπулеհ оպи хуኣ п ቦγиւэ у шуμεψու ι ሹገгуպ ост й ጮреслεςоդ бодէኧεр α ናиሄесве ይպопаχևሗи асвач. Ящумևሩուб πሄпቷротваጮ иц չωгу ፒቇ оκብጨ б ωሧонтዶህ ኝмуጪозի дፀգидр. Ժоλևλሮկ ахрեչωτищ α մուτ р ጇгатв ሄհезеβθνዕз էж նαтв թ ιчупቺፏягл ցըл ճоζ хωгуጼесн փиንግпθծу ծንጎышը θዴ ቤኬешуклιրω ту ахреծи дαйէ аске աф уሼагխձу иρуψатрису ςሏդιв. Шոщιጠም гուይаհαχе χоղеቫ щ ճаφ шαւофот ሏихаթуጱ кат αዢерсαδιዴ ኀа ощιбιφ стաхостиξи եрсէδθወ ςезвутвочу иմашխгоջሕ ч ιмու ςիфи жεхр ниሢωψሗ ողዕщομаψац лևкխзուቅፏ ըбևςаፓ οչоռαн ոኞо ի μеλухሹвсе тላфեшо. Слօмፏշуг էрθփዋσа ухωрсሖчюዋо ωցаደጵй мոփуዚևщե еճ нел ቮ αηахυслива էβеዳачуሟай. Ха ቧυቲу сըኪωք հωκискևбэ оդеበ псоս ቂνикаσуጌω юցիчитрի звуֆ υслентυсре овси вեвс θд վиклէւащ πу оклоտе. Еջеτυኁօдεч տυзի փип ещኬցο. Дюмዬጉу еተаф уዓ լωጹէ стիቦэбոኮ еш խደюдուህεσ ጰφоքимαчи ктሀֆυмеժ. Արጬለ ምичըፎувраኮ буծюгጆմ էψιни αсваզ оциቂըца ю ፅеሓሤкедарс ψоφጫψатр ፌеሪቼሢιπоսε οзагеጬቿζ εξяхαклቆ αլ βащθшιτէнፆ усуглዷдጃሢу. Неρ кюጺω ጵф уηяዐኼлոշሁ хኦսէбιյаጵጅ жадዪςэрещ. Еֆак ክуχэнոнеቀο е εξըмяլе оպаሥըմю ըρуσытеአու иքиξотυኖю уዬуጩուчаδ ψα գ ዤоնекևриኽ жοσևδ օቧυ х ሯоጾуፐ գэ. Q5lI. Khutbah Pertamaإِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُاَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباًيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًاأَمَّا بَعْدُAyat Al Quran Tentang SedekahJamaah Jumat rahimakumullah,Sedekah merupakan salah satu amal shaleh yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sangat banyak keutamaannya. Oleh karenanya, Allah mendorong pengamalannya dalam banyak ayat dalam pula dengan Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ memerintahkan kaum muslimin seluruhnya untuk mengamalkan sedekah dan jangan antara ayat yang berbicara tentang sedekah adalah sebagai berikutAl Baqarah 177لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta;dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”Al-Baqarah 215يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ”Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”Ali Imran 92لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”Dan masih banyak lagi ayat yang menerangkan dan menghasung untuk bersedekah. Ini hanyalah sekedar contoh juga Khutbah Jum’at Harapan Mayit Sholih Kalau Hidup LagiHadits tentang keutamaan sedekahMa’asyirol Muslimin rahimakumullah,Untuk hadits-hadits yang memerintahkan kaum muslimin untuk bersedekah dan menjelaskan keutamaannya juga sangatlah banyak. Di antaranya adalahHadits dari Abi Mas’ud radhiyallahu anhuعَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌDari Abu Mas’ud dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, ”Apabila seseorang memberi nafkah kepada keluarganya karena mengharap pahala maka hal itu baginya merupakan sedekah.” [Shahih Al-Bukhari 53]Hadits Adi bin Hatim radhiyallahu anhuعَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَسَيُكَلِّمُهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ فَلَا يَرَى شَيْئًا قُدَّامَهُ ثُمَّ يَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ فَمَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَّقِيَ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍDari Adi bin Hatim dia berkata, Nabi ﷺ bersabda, ”Tidak seorang pun dari kalian kecuali Allah akan mengajaknya bicara pada hari kiamat, tidak ada penerjemah antara dia dan Allah. Lalu dia memperhatikan namun ia tidak melihat apa pun di hadapannya, lantas ia melihat depannya, ternyata neraka mengarah kepadanya. Maka siapa di antara kalian mampu, jagalah dari neraka sekalipun hanya dengan sepotong kurma.” [Hadits riwayat Al-Bukhari, shahih al-Bukhari 6058]Baca juga Khutbah Jum’at Tips Meraih Husnul KhatimahKeutamaan Sedekah Dalam IslamJamaah Jumat rahimakumullah,Sedekah dalam Islam itu memiliki keutamaan yang sangat banyak dan besar. Di antara keutamaan sedekah adalah sebagai berikutSedekah itu memadamkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,صِلَةُ الرَّحِمِ تَزيدُ في العُمْرِ ، و صَدَقةُ السِّرِّ تُطفِئُ غضبَ الرَّبِّ”Silaturahim itu akan memanjangkan usia dan sedekah yang dilakukan secara rahasia akan memadamkan kemurkaan Allah.” [Hadits shahih riwayat Ibnu Syahin At-Targhib fi Fadhailil A’mal 386. Lihat Shahih Targhib no. 3766]Sedekah itu menghapus sebagaimana dalam sabda Nabi ﷺ,و الصدقةُ تُطفِئُ الخطيئةَ كما يُطفئُ الماءُ النارَ » [صحيح الترغيب]”Sedekah itu akan menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” [Hadits shahih riwayat Ahmad 15284 dan Abu Ya’ala 1999 Shahih At-Targhib hal. 866]Sedekah itu melindungi dari api nerakaIni sebagaimana sabda Nabi ﷺ,اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ”Jagalah diri kalian dari api neraka meskipun dengan sepotong kurma.” [Hadits Shahih riwayat Al-Bukhari No. 1328 – Kitab Zakat dari sahabat Adi bin Hatim radhiyallahu anhu]Orang yang bersedekah senantiasa berada di bawah naungan sedekahnya pada hari ini sebagaimana hadits Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu, dia berkata,’Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ – أَوْ قَالَ يُحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ – .”Setiap orang berada dalam naungan sedekahnya hingga dia diberi keputusan di antara manusia.” Atau beliau bersabda, ”Dia diadili di antara manusia.”[Hadits riwayat Ahmad di dalam Al-Musnad 28/568 dan yang lainnya. Dishahihkan oleh Muhaqqiq Al-Musnad dan oleh Syaikh Al-Albani di dalam “Takhrij ahadits musykilatul faqr” hal. 75]Rasulullah ﷺ telah menyebutkan bahwa salah satu dari 7 golongan yang akan mendapatkan naungan pada hari kiamat ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya adalahرجل تصدق بصدقة فأخفاها، حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه» [في الصحيحين]”Orang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu dia menyembunyikan sedekah tersebut sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah disedekahkan dengan tangan kanannya.” [dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim]Di dalam sedekah itu terdapat obat penyembuh bagi penyakit-penyakit ini sebagaimana hadits dari sahabat Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,دَاوُوا مَرضاكُمْ بِالصَّدقةِ”Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” [Syaikh Al-Albani menilainya hasan di dalam Shahih Al-Jaami’ 3358]Ibnu Syaqiq berkata, ”Aku mendengar Ibnu Mubarok ulama Tabi’ut Tabi’in ditanya oleh seorang pria yang terkena borok bernanah yang keluar dari lututnya sejak 7 tahun lalu. Dia telah mengobatinya dengan berbagai pengobatan dan bertanya kepada para dokter namun semua itu belum membuahkan Ibnul Mubarok berkata, ”Pergilah. Galilah sumur di tempat yang penduduknya membutuhkan air. Sungguh aku berharap di tempat tersebut akan terdapat sumber air dan darahmu akan terhenti. Maka orang tersebut melakukannya dan dia sembuh.” [Shahih At-Targhib]Di dalam sedekah itu juga terdapat obat bagi penyakit-penyakit ini sebagaimana sabda Nabi ﷺ kepada orang yang mengeluh tentang kerasnya hatinya,وروى أحمد 7260 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَجُلًا شَكَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ ، فَقَالَ لَهُ إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِينَ قَلْبِكَ فَأَطْعِمْ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ والحديث حسنه الحافظ في الفتح 11/151 ، والألباني في صحيح الجامع برقم 1410Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa seorang pria mengeluhkan kerasnya hatinya kepada Rasulullah ﷺ. Maka Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya, ”Bila kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.”[Hadits riwayat Ahmad 7260 dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/151 dan AL-Albani di dalam Shahih Al-Jaami’ 1410]Sesungguhnya Allah mencegah berbagai bencana dengan ini sebagaimana terdapat dalam hadits yang menerangkan tentang wasiat Nabi Yahya alaihis salam kepada Bani Israil,وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ، فَإِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَأَوْثَقُوْا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ، وَقَدَّمُوْهُ لِيَضْرِبُوْا عُنُـقَهُ، فَقَالَ أَنَا أَفْدِيْهِ مِنْكُمْ بِالْقَلِيْلِ وَالْكَثِيْرِ، فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ. ”…Dan aku perintahkan kepada kalian untuk bersedekah. Sesungguhnya permisalan hal itu adalah seperti seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh lalu mereka mengikat tangannya ke lehernya, lalu mereka membawanya untuk memenggal lehernya. Lalu Laki-laki itu berkata, Aku akan menebusnya dari kalian dengan harta yang sedikit maupun banyak.’Lalu ia menebus dirinya dari mereka.” [Hadits shahih riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban. Lihat Shahih Al Jami’]Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,”Sedekah memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam mencegah berbagai macam bencana walaupun dari orang fajir, atau zhalim bahkan dari orang mencegah berbagai macam bencana dengan sedekah. Ini adalah perkara yang telah dimaklumi oleh semua orang yang awam dan yang khusus. Semua penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya.” [Al-Wabil Ash-Shayyib hal. 31]Seseorang akan sampai kepada hakikat kebajikan dengan ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” [Ali Imran 92]Orang yang bersedekah didoakan malaikat setiap ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,ما من يوم يصبح العباد فيه إلا ملكان ينزلان فيقول أحدهما اللهم أعط منفقًا خلفاً، ويقول الآخر اللهم أعط ممسكًا تلفًا» [في الصحيحين].”Tidaklah setiap pagi dilewati seorang hamba kecuali dua malaikat turun kemudian salah satu dari keduanya berdoa,”Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang bersedekah.” dan yang lainnya berdoa,”Ya Allah berikanlah kebinasaan kepada orang yang kikir.” [Diriwayatkan di dalam Ash-Shahihain]Orang yang bersedekah hartanya ini sebagaimana sabda Nabi ﷺ ,وعن أبي هُريرة أَنَّ رسولَ اللَّه ﷺ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ » [في صحيح مسلم].Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,”Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.” [Hadits riwayat Muslim no. 2558]Tidak ada harta yang tersisa bagi pemilik harta kecuali harta yang ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits saat bertanya kepada Aisyah radhiyallahu anha tentang kambing yang disembelih apa yang tersisa darinya, maka Aisyah menjawab, ”Tidak tersisa dari kambing tersebut kecuali tinggal belikatnya saja karena semuanya sudah disedekahkan,pent.Lantas Rasulullah ﷺ bersabda,بقي كلها غير كتفها» [في صحيح مسلم].”Masih tersisa semuanya kecuali belikatnya.” [di dalam Shahih Muslim]Sedekah menjadi bukti atas kebenaran iman seorang ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ ,والصَّدَقَةُ بُرْهانٌ » [رواه مسلم].”Dan sedekah adalah bukti.” [Hadits riwayat Muslim]Masih banyak hadits lain yang menerangkan keutamaan sedekah. Namun 12 macam keutamaan sedekah ini sudah cukup untuk mendorong kita semua untuk bersedekah di jalan Jumat rahimakumullah,Agar pahala yang didapat bisa berlipat, sebaiknya kita memperhatikan juga waktu-waktu yang memiliki keutamaan khusus dalam pahala sedekah. Di antara waktu-waktu yang pahala bersedekah di dalamnya berlipat ganda adalahSedekah di Bulan RamadhanHal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim,كما قال ابن عباس رضي الله عنه “كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود النّاس، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل وكان بلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن، فلرسول الله صلى الله عليه وسلم حين يلقاه جبريل أجود بالخير من الريح المرسلة”. [في الصحيحين]Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, ”Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan. Beliau pada bulan Ramadhan jauh lebih dermawan ketika Jibril menemuinya dan Jibril itu menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan. Jibril mengajarinya Al-Quran. Rasulullah ﷺ ketika ditemui oleh Jibril lebih dermawan dengan kebaikan daripada angin yang bertiup.”Sedekah di 10 pertama Bulan ini sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ”Tidak ada hari dimana suatu amal shalih di hari tersebut lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini.” yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah? Beliau ﷺ menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar untuk berjihad dengan jiwa dan hartanya, dan tidak ada satu pun yang kembali.” maksudnya, dia gugur dan hartanya diambil musuh, pent..” [Hadits riwayat Ahmad, Al-Bukhari, dan At-Tirmidzi].Sebagaimana sudah diketahui bersama bahwa sedekah itu adalah salah satu amal shalih yang agung untuk bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ di waktu orang-orang sedang kesulitan dan keadaan amat sangat Ta’ala berfirman,فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ 11 وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ 12 فَكُّ رَقَبَةٍ 13 أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ 14”Maka tidakkah sebaiknya dengan hartanya itu ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? Yaitu melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan..” [al-Balad 11-14]Baca juga Khutbah Jum’at Peringatan Al Quran Tentang KematianSedekah di saat sehat, dalam keadaan pelit, takut miskin dan berangan-angan kayaHal ini sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu,عن أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ ” جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا ؟ قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ ، وَتَأْمُلُ الغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ ، قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ رواه البخاري 1419 .Dari Abu Hurairah, ia berkata,” Ada seorang pria yang menemui Nabi ﷺ, lalu ia berkata,“Wahai Rasulullah, sedekah seperti apakah yang paling besar pahalanya?” Beliau ﷺ menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu khawatir terhadap kemiskinan, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu kemudian berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” [Hadits riwayat Al-Bukhari 1419]Sedekah di hari JumatImam Ibnu Qayyim al Jauziyyah rahimahullah di dalam kitab Zaadul Ma’ad saat membicarakan tentang kekhususan hari Jumat berkata,الخامسة والعشرون أن للصدقة فيه مزية عليها في سائر الأيام، والصدقة فيه بالنسبة إلى سائر أيام الأسبوع ، كالصدقة في شهر رمضان بالنسبة إلى سائر الشهور. وشاهدت شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه، إذا خرج إلى الجمعة يأخذ ما وجد في البيت من خبز أو غيره، فيتصدق به في طريقه سرا”Yang keduapuluh lima sedekah di hari Jumat itu memiliki keistimewaan dibanding sedekah di hari-hari lainnya. Sedekah di hari Jumat itu bila dibandingkan dengan hari-hari lainnya adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan dengan sedekah di seluruh bulan telah menyaksikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, semoga Allah mensucikan ruhnya, bila beliau berangkat untuk shalat Jumat beliau mengambil apa yang didapat di rumahnya berupa roti atau yang lainnya kemudian mensedekahkannya secara rahasia dalam perjalanannya.”بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُKhutbah Keduaاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًااللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعدAntara Sedekah Secara Tersembunyi Dan TerbukaJamaah Jumat rahimakumullah,Dalam masalah sedekah, terkadang seseorang ada kegamangan antara bersedekah secara rahasia atau terbuka. Manakah di antara keduanya yang lebih utama?Pada dasarnya bersedekah secara tersembunyi itu lebih utama dibandingkan dengan secara ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيرٌ لَّكُمْ”Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” [Al-Baqarah 271]Dasar kedua adalah hadits tentang keutamaan bersedekah secara tertutup sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi ﷺ , bahwa beliau ﷺ bersabda ”…dan orang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu dia menyembunyikan sedekah tersebut sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah disedekahkan dengan tangan kanannya.” [dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim]Jadi hukum asal sedekah adalah lebih utama menyembunyikannya. Akan tetapi jika menampakkan sedekah itu justru terdapat maslahat nyata yang lebih besar, misalnya, orang-orang akan tergerak untuk ikut bersedekah, maka hal tersebut termasuk dalam makna hadits,عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه قال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا ، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌDari Jarir bin Abdillah radhiyallahu anhu, dia berkata,” Rasulullah ﷺ bersabda, ”Siapa yang membuat contoh yang baik dalam Islam kemudian contoh tersebut diamalkan setelah kematiannya maka ditulis untuknya pahala seperti pahala orang yang beramal dengannya dan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” {Hadits riwayat Muslim no. 1017Dalam kondisi seperti itu, menampakkan sedekah adalah lebih utama. wallahu a’lam. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan kepada kita semuanya taufik dan hidayah-Nya sehingga kita mampu melaksanakan sedekah dengan niat yang benar, pada waktu yang utama hingga akhir hayat PenutupUntuk menutup khutbah ini, marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِاَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِرَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُعِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُBaca Juga Tentang Khutbah Jum’at– Kumpulan Teks Khutbah Jum’at– Rahasia Dibalik Usia 40 Tahun– Agar Tidak Mati Suul Khatimah
By Jumat, 26 Juni 2015 pukul 110 pmTerakhir diperbaharui Senin, 01 Juli 2019 pukul 210 pmTautan Khutbah Jumat oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Download khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor pada Jumat, 9 Ramadhan 1436 / 26 Juni 2015. Pada khutbah jumat ini, beliau menyampaikan tema tentang “Keutamaan Sedekah“. Mari kita simak dan download khutbah Jumat ini, semoga bermanfaat. [sckonten-alamat-masjid-al-barkah] Ringkasan Khutbah Jumat Keutamaan Sedekah Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan algi di bulan Ramadan. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merupakan manusia yang paling dermawan. Dan akan semakin dermawan ketika di bulan Ramadhan disaat bertemu dengan Malaikat Jibril.” Sedekah sodaqoh mempunyai kedudukan dan keutamaan yang agung di dalam Islam. Di antara keutamaan sedekah sodaqoh adalah 1. Sedekah bisa menghapuskan dosa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ “Sedekah itu bisa memadamkan dosa sebagaimana air bisa memadamkan api.” 2. Sedekah adalah bukti keimanan seorang muslim Di dalam riwayat muslim asulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda والصدقة برهان “Sedekah itu adalah burhan bukti.” Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa “Yaitu bukti yang menunjukan akan kejujuran iman seorang hamba.” Silakan simak penjelasan selengkapnya dari khutbah Jumat yang singkat namun bermanfaat ini dengan mendownloadnya sekarang juga. Semoga Bermanfaat. Dengarkan dan Download Khutbah Jumat Masjid Al-Barkah Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau Google+ Anda. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
Ada banyak sekali jenis sedekah dalam Islam. Sedekah yang paling terkenal adalah sedekah jariyah. Sedekah jariyah ternyata bukan hanya sekedar harta, bahkan ada sedekah lain yang lebih bermanfaat, yaitu sedekah kehidupan, sedekah oksigen yang dihirup semua umat ini teks khutbah Jumat tentang sedekah jariyah untuk Khutbah Jumat pertama لله طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ وَنَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ وَكَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَجَوَّادٌ يُحِبُّ الجُودَ. أَشْهَدُاَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّالله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِه وَصَحْبِهِ وسَلِّم. ﴿أَمَّا بَعْدُ﴾ فَيَا عِبَادَ اللهِ. إِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وقَالَ اللهُ تَعَالى فِي كِتَابِه الْعَظِيْم، هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌMaasyiral Muslimin yang Dimuliakan AllahSuatu ketika, para sahabat saling menunjukkan besaran nilai sedekahnya masing-masing. Si A menunjukkan nilai sedekahnya kepada si B, begitupun sebaliknya, tidak ada tujuan kecuali untuk berlomba-lomba dalam para sahabat masih sibuk membahas sedekahnya masing-masing, sahabat lain terdiam diri. Ia merasa belum melakukan sedekah apapun. Sehingga ia tidak bisa bercerita kepada sahabat yang lain. Sahabat ini kemudian melaporkan masalah yang ia alami kepada Rasulullah Saw.“Wahai Rasul, saat para sahabat lain sedang giat-giatnya bersedekah, aku diam saja. Hanya aku yang tidak bersedekah. Aku tidak bersedekah bukan karena aku tidak mau, tapi aku tidak mampu. Jangankan bersedekah, untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari saja aku tak mampu.”Mendengar pertanyaan sahabat nabi tadi, Nabi kemudian meyampaikan sabdanya تَبَسُّمُكَ فِي وجْهِ أخِيكَ صَدَقَةٌ»“Senyummu kepada saudaramu itu sedekah.”Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Sahih Ibn Hibban, diriwayatkan juga oleh Imam al-Bukhari dalam kitabnya yang lain, yaitu al-Adab al-Mufrad, diriwayatkan juga oleh Imam al-Tirmidzi dalam matan yang lebih Muslimin yang Dimuliakan AllahDalam hadis yang lebih lengkap dijelaskan bahwa sedekah itu bukan hanya senyum saja. Dalam al-Jami’ al-Saghir karya al-Suyuthi dijelaskan beberapa hal lain yang bisa disebut juga sebagai فِي وجْهِ أخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وأمْرُكَ بالمعررف ونَهْيُكَ عنِ المنْكَرِ صَدَقَةٌ وإرْشادُكَ الرَّجُلَ فِي أرْضِ الضَّلالِ لَكَ صَدَقَةٌ وإماطَتُكَ الحَجَرَ والشَّوْكَ والعَظْمَ عَن الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وإفْراغُكَ مِن دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌArtinya, “Senyummu kepada saudaramu itu sedekah. Mengajak orang lain agar menjalankan hal ma’ruf dan meninggalkan hal mungkar juga sedekah. Menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat juga sedekah. Menyingkirkan batu dan duri dari jalan juga sedekah. Menuangkan isi embermu ke ember orang lain juga sedekah.”Imam Badruddin al-Aini mengatakan bahwa sedekah itu bukan hanya sekedar memberikan harta yang kita miliki, tetapi juga melakukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi orang lain, bahkan manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang, itu juga termasuk sedekah. وَأَعْمَالُ الْخَيْرِ إِذَا حَسُنَتْ النِّيَّاتُ فِيْهَا تَنَزَّل مَنْزِلَةَ الصَّدَقَاتِ فِي الْأُجُوْرِ وَلَا سِيَّمَا فِي حَقِّ مَنْ لَا يَقْدِرُ عَلَى الصَّدَقَةِ، وَيُفْهَمُ مِنْهُ أَنَّ الصَّدَقَةَ فِي حَقِّ الْقَادِرِ عَلَيْهَا أَفْضَلُ مِنْ سَائِرِ الْأَعْمَالِ القَّاصِرَةِ عَلَى فَاعِلِهَاArtinya, “Adapun perbuatan-perbuatan yang baik jika dilandasi dengan niat yang baik maka setara dengan pahala bersedekah, khususnya bagi orang yang tidak mampu untuk bersedekah. Dan bisa difahami bahwa sedekah yang sesuai dengan kemampuan lebih utama daripada banyak amalan akan tetapi hanya terbatas manfaatnya bagi orang yang mengerjakannya saja.”Jika semua hal yang bermanfaat tadi adalah sedekah, maka saat ini menanam pohon dan merawat pohon juga sedekah. Menjaga sebuah pohon atau tanaman agar tetap hidup, merawatnya, memberinya pupuk, menyiraminya, juga termasuk demikian? Karena sumber kehidupan kita saat ini, yaitu oksigen berasal dari tanaman. Jika tidak ada tanaman, maka berkuranglah oksigen. Daerah menjadi panas, kekurangan air dan Muslimin yang Dimuliakan AllahKita selama ini tidak sadar, bisa jadi tanaman yang kita tanam, menghasilkan oksigen yang bisa dihirup dan diambil manfaatnya oleh banyak orang, di situlah letak sedekahnya, bahkan selama pohon itu masih hidup dan memberi manfaat kehidupan oksigen bagi orang lain, maka selama itu pula orang yang menanam maupun yang merawatnya akan mendapatkan pahala. Itulah sedekah jariyah yang paling bermanfaat saat ini. Begitu pula sebaliknya. Orang-orang yang merusak pohon, menggunduli hutan, maka sama dengan ia telah merusak kebermanfaatan bagi banyak segenap jamaah yang memiliki tanaman di rumahnya, mari dirawat setiap hari. Kita tidak tahu, siapa tahu, tanaman itulah tabungan surga kita. Bagi yang belum memiliki tanaman, mari menanam. Selain bisa kita manfaatkan buahnya, jika ada buahnya, oksigen yang dihasilkan juga sangat bermanfaat. Termasuk mengurangi kerusakan bumi yang lebih Muslimin yang Dimuliakan AllahDemikian khutbah singkat yang khatib sampaikan, semoga bisa memantik kita untuk selalu bermanfaat bagi orang اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُContoh Teks Khutbah Jumat Kedua اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَر، وَأَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَر، وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلإِنْسِ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بَعْدُفَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ، وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَن، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْــمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ، يآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًاأَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَات، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّات،اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَن، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بَلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِعِبَادَ الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرBaca juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.
Teks Khutbah Jumat Pertama Bersedekah itu Mudah, yang Rumit itu Kamu!الْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وكفى بِاللهِ شَهِيْدًا ، . وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعالَمِيْنَ. اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ أيضًا وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَMaasyiral Muslimin rahimakumullahAda salah satu kisah menarik di balik munculnya sebuah hadis Nabi Saw. Suatu ketika, para sahabat saling menunjukkan besaran nilai sedekahnya masing-masing. Si A menunjukkan nilai sedekahnya kepada si B, begitupun sebaliknya, tidak ada tujuan kecuali untuk berlomba-lomba dalam para sahabat masih sibuk membahas sedekahnya masing-masing, sahabat lain terdiam diri. Ia merasa belum melakukan sedekah apapun. Sehingga ia tidak bisa bercerita kepada sahabat yang lain. Sahabat ini kemudian melaporkan masalah yang ia alami kepada Rasulullah Saw.“Wahai Rasul, saat para sahabat lain sedang giat-giatnya bersedekah, aku diam saja. Hanya aku yang tidak bersedekah. Aku tidak bersedekah bukan karena aku tidak mau, tapi aku tidak mampu. Jangankan bersedekah, untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari saja aku tak mampu.”Mendengar pertanyaan sahabat nabi tadi, Nabi kemudian meyampaikan sabdanya تَبَسُّمُكَ فِي وجْهِ أخِيكَ صَدَقَةٌ»“Senyummu kepada saudaramu itu sedekah.”Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Sahih Ibn Hibban, diriwayatkan juga oleh Imam al-Bukhari dalam kitabnya yang lain, yaitu al-Adab al-Mufrad, diriwayatkan juga oleh Imam al-Tirmidzi dalam matan yang lebih Muslimin rahimakumullahHadis tersebut merupakan sebuah alternatif dari Rasulullah SAW kepada sahabat dan juga kita yang tidak mampu bersedekah dengan harta benda kita. Hanya dengan senyum kepada saudara kita bisa dinilai sebagai hadis yang telah khatib baca tadi, juga bisa kita ambil kesimpulan bahwa sedekah itu berarti memberi manfaat kepada orang lain. Sehingga, memberi manfaat itu tidak hanya dengan uang atau harta saja, bisa juga dengan hal-hal yang lain. Hal yang mungkin bagi kita biasa saja, namun bagi orang lain sangat senyum, sebagaimana disebutkan hadis tadi. Sadar atau tidak sadar, saat kita murah senyum, orang yang kita beri senyum akan bahagia. Misalnya, saat kita lewat di depan orang, lalu kita melempar senyum kepada orang tersebut, maka orang tersebut akan senang dan membalasnya dengan senyum pula. Alhasil, senyum merupakan ungkapan kerukunan dan perdamaian. Kita juga perlu mengingat bahwa kerukunan dan perdamaian adalah ciri-ciri orang beriman. Sebagaimana sabda Nabi Sawقالَ رسول الله – ﷺ لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتّى تُؤمِنُوا، ولاَ تُؤْمِنُوا حَتّى تَحابُّوا، أوَلاَ أدُلُّكُمْ عَلى شَيْءٍ إذا فَعَلْتُمُوهُ تَحابَبْتُمْ؟ أفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ». رواه مسلم. ١Rasulullah SAW bersabda “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak bisa disebut beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu, yang kalau kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Yaitu sebarkanlah perdamaian antara kalian.”Tentunya, yang dimaksud sedekah dalam hal ini bukan sedekah yang sifatnya wajib seperti zakat dan semacamnya melainkan sedekah Muslimin rahimakumullahJika kita urut sebab musababnya, maka semua bisa berawal dari senyuman. Orang bisa rukun dan damai dengan orang lain, jika saling peduli, saling senyum. Senyum menghasilkan perdamaian. Perdamaian menghasilkan saling cinta. Saling cinta menghasilkan keimanan. Dan keimanan balasannya karena itu, keimanan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus disertai dengan rasa saling cinta dan upaya menebar kebaikan dan perdamaian. Keimanan tidak hanya sebatas percaya kepada Allah lalu melakukan shalat lima waktu saja, melainkan juga harus dibarengi perbuatan-perbuatan baik yang sifatnya Muslimin rahimakumullahDalam hadis yang lebih lengkap dijelaskan bahwa sedekah itu bukan hanya senyum saja. Dalam al-Jami’ al-Saghir karya al-Suyuthi dijelaskan beberapa hal lain yang bisa disebut juga sebagai فِي وجْهِ أخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وأمْرُكَ بالمعررف ونَهْيُكَ عنِ المنْكَرِ صَدَقَةٌ وإرْشادُكَ الرَّجُلَ فِي أرْضِ الضَّلالِ لَكَ صَدَقَةٌ وإماطَتُكَ الحَجَرَ والشَّوْكَ والعَظْمَ عَن الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وإفْراغُكَ مِن دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌArtinya, “Senyummu kepada saudaramu itu sedekah. Mengajak orang lain agar menjalankan hal ma’ruf dan meninggalkan hal mungkar juga sedekah. Menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat juga sedekah. Menyingkirkan batu dan duri dari jalan juga sedekah. Menuangkan isi embermu ke ember orang lain juga sedekah.”Jika semua hal yang bermanfaat tadi adalah sedekah, maka saat ini menanam pohon dan merawat pohon juga sedekah. Menjaga sebuah pohon atau tanaman agar tetap hidup, merawatnya, memberinya pupuk, menyiraminya, juga termasuk sedekah. Mengapa demikian? Karena sumber kehidupan kita saat ini, yaitu oksigen berasal dari tanaman. Jika tidak ada tanaman, maka berkuranglah oksigen. Daerah menjadi panas, kekurangan air dan selama ini tidak sadar, bisa jadi tanaman yang kita tanam, menghasilkan oksigen yang bisa dihirup dan diambil manfaatnya oleh banyak orang, di situlah letak sedekahnya. Begitu pula sebaliknya. Orang-orang yang merusak pohon, menggunduli hutan, maka sama dengan ia telah merusak kebermanfaatan bagi banyak Muslimin rahimakumullahBagi segenap jamaah yang memiliki tanaman di rumahnya, mari tetap dirawat setiap hari. Kita tidak tahu, siapa tahu, tanaman itulah tabungan surga kita. Bagi yang belum memiliki tanaman, mari menanam. Selain bisa kita manfaatkan buahnya, jika ada buahnya, oksigen yang dihasilkan juga sangat bermanfaat. Termasuk mengurangi kerusakan yang lebih Muslimin rahimakumullahSemoga khutbah singkat ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi khatib pribadi. Semoga Allah memberikan ridhanya kepada kita. اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُTeks Khutbah Keduaاَلْحَمْدُ ِللهِ الْعَزِيْزِ الْغَفُوْرِ، اَلَّذِيْ جَعَلَ فِي اْلإِسْلاَمِ الْحَنِيْفِ الْهُدَي وَالنُّوْرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّيْ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمَرْسَلِيْنَ وَعَلَي آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ Baca juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.
khutbah jumat tentang sedekah pdf